Akhir yang Diakhiri Kepada kamu yang sempat singgah dan menyenangkanku, Terimakasih telah mengijinkanku mencintaimu. Seperti hujan ditengah kemarau, kau hadir menghapus kering yang sudah lama terbiarkan. Betapa bahagianya aku, perasaan yang sudah lama aku pendam pada saatnya dapat terutarakan. Kamu merentangkan tangan, menyediakan pelukan yang sejak lama aku dambakan. Aku berlarian penuh semangat menuju dada yang sangat aku ingin untuk membenamkan kepala. Senyumku mengembang, mataku berbinar, dan jantungku berdegup tak beraturan. Kau tau, aku sungguh-sungguh bahagia. Masih dengan langkah kaki yang mengayun ke arahmu, aku bernyanyi suka dengan lagu bertema cinta. Kuselipkan namamu pada nada-nada yang aku senandungkan, berulang kali hingga semesta bingung kenapa lirik lagu yang ada tergantikan oleh namamu semua. Pada perjalanan yang sedang aku lakukan, banyak suara yang membisingkan telinga. Aku tak tau darimana saja sumbernya, tapi itu sangat membisin...
21 Mei 2018 Ungkapan hati kepada kamu yang hanya bisa saya sampaikan lewat tulisan ini. Ada yang ingin aku sampaikan. Sebelumnya kau harus paham dulu bahwa tujuanku menyampaikan bukanlah mengharap sesuatu darimu. Tidak ada harapan dariku kau akan menerima pengakuanku dan membalas apa yang aku rasakan, karena aku tau kau sudah memiliki rasa. Hanya saja bukan untukku, tapi untuk seseorang disana. Aku ingin mengungkapkan sebelum semuanya menjadi semakin jauh, sebelum kau tak mengenalku, dan sebelum kau lupa siapa namaku. Tidak lucu bukan saat kita sudah begitu jauh lalu aku menyampaikan ini. Nanti kau kira aku sudah gila. Jujur, aku memiliki rasa kepadamu. Sudah lama dan selalu aku sangkal. Kau jangan marah padaku, karena semua orang berhak memiliki perasaan. Perasaan tetaplah peraaan. Aku tak tau kapan rasa ini mulai tumbuh, yang jelas ini semakin tak karuan seiring berjalannya waktu. Memang salahku yang terlalu menaruh harap kepadamau, padahal aku tau kau hanya menganggapku s...