21 Mei 2018
Ungkapan hati kepada kamu yang hanya bisa saya sampaikan lewat tulisan ini.
Ada yang ingin aku sampaikan.
Sebelumnya kau harus paham dulu bahwa tujuanku menyampaikan bukanlah mengharap sesuatu darimu. Tidak ada harapan dariku kau akan menerima pengakuanku dan membalas apa yang aku rasakan, karena aku tau kau sudah memiliki rasa. Hanya saja bukan untukku, tapi untuk seseorang disana.
Aku ingin mengungkapkan sebelum semuanya menjadi semakin jauh, sebelum kau tak mengenalku, dan sebelum kau lupa siapa namaku. Tidak lucu bukan saat kita sudah begitu jauh lalu aku menyampaikan ini. Nanti kau kira aku sudah gila.
Jujur, aku memiliki rasa kepadamu. Sudah lama dan selalu aku sangkal. Kau jangan marah padaku, karena semua orang berhak memiliki perasaan. Perasaan tetaplah peraaan.
Aku tak tau kapan rasa ini mulai tumbuh, yang jelas ini semakin tak karuan seiring berjalannya waktu. Memang salahku yang terlalu menaruh harap kepadamau, padahal aku tau kau hanya menganggapku sebagai teman baikmu. Tapi aku harus bagaimana? Itu tumbuh dengan sendirinya.
Kau tau, saat kau sering memintaku untuk membantumu mendekati seseorang yang kamu sukai, aku dengan senang hati membantumu. Tapi entah kenapa, setelah itu aku selalu merasa ada yang hancur dalam perasanku. Entah setelah kau memintaku membawakan es krim untuk cewekmu, memberinya kejutan ulang tahun, membuatmu berangkat sekolah dengan cewekmu, atau dengan hal hal lain.
Maafkan aku yang menyayangimu selancang ini. Tapi kamu tak usah khawatir, aku hanya perlu belajar lebih banyak lagi untuk bisa menerima bahwa kamu dan aku tak lebih dari seorang teman.
Maafkan aku yang gagal menjadi teman baikmu, hanya karena perasaan bodoh yang aku miliki.
terimakasih kamu,
Ungkapan hati kepada kamu yang hanya bisa saya sampaikan lewat tulisan ini.
Ada yang ingin aku sampaikan.
Sebelumnya kau harus paham dulu bahwa tujuanku menyampaikan bukanlah mengharap sesuatu darimu. Tidak ada harapan dariku kau akan menerima pengakuanku dan membalas apa yang aku rasakan, karena aku tau kau sudah memiliki rasa. Hanya saja bukan untukku, tapi untuk seseorang disana.
Aku ingin mengungkapkan sebelum semuanya menjadi semakin jauh, sebelum kau tak mengenalku, dan sebelum kau lupa siapa namaku. Tidak lucu bukan saat kita sudah begitu jauh lalu aku menyampaikan ini. Nanti kau kira aku sudah gila.
Jujur, aku memiliki rasa kepadamu. Sudah lama dan selalu aku sangkal. Kau jangan marah padaku, karena semua orang berhak memiliki perasaan. Perasaan tetaplah peraaan.
Aku tak tau kapan rasa ini mulai tumbuh, yang jelas ini semakin tak karuan seiring berjalannya waktu. Memang salahku yang terlalu menaruh harap kepadamau, padahal aku tau kau hanya menganggapku sebagai teman baikmu. Tapi aku harus bagaimana? Itu tumbuh dengan sendirinya.
Kau tau, saat kau sering memintaku untuk membantumu mendekati seseorang yang kamu sukai, aku dengan senang hati membantumu. Tapi entah kenapa, setelah itu aku selalu merasa ada yang hancur dalam perasanku. Entah setelah kau memintaku membawakan es krim untuk cewekmu, memberinya kejutan ulang tahun, membuatmu berangkat sekolah dengan cewekmu, atau dengan hal hal lain.
Maafkan aku yang menyayangimu selancang ini. Tapi kamu tak usah khawatir, aku hanya perlu belajar lebih banyak lagi untuk bisa menerima bahwa kamu dan aku tak lebih dari seorang teman.
Maafkan aku yang gagal menjadi teman baikmu, hanya karena perasaan bodoh yang aku miliki.
terimakasih kamu,
Komentar
Posting Komentar